JATIMTIMES — Pemerintah Kota Blitar mempercepat pembangunan gerai dan gudang Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di 21 kelurahan. Komitmen percepatan ini ditegaskan Wali Kota Blitar, H. Syauqul Muhibbin yang akrab disapa Mas Ibin, saat memimpin Rapat Koordinasi Satuan Tugas Percepatan Pembentukan KKMP di Ruang Sasana Praja, Sabtu (22/11/2025). Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Daerah, para kepala OPD terkait, serta anggota satgas.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyatakan rakor tersebut memiliki urgensi tinggi karena menjadi tindak lanjut langsung atas Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025. Kebijakan nasional itu menetapkan penguatan koperasi dan UMKM tingkat kelurahan sebagai prioritas pembangunan.
Baca Juga : Sering Pakai Blush On Terlihat Aneh? Ini 3 Metode Praktik untuk Semua Bentuk Wajah
Ia menjelaskan bahwa arahan presiden itu dipertegas melalui Surat Edaran Mendagri Nomor 100.3.1.3/8944/SJ yang mendorong percepatan pembangunan fisik gerai pergudangan serta kelengkapan penunjang KKMP.“Ini menjadi sinyal tegas bahwa pemerintah pusat memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif kita,” ujar Mas Ibin dalam sambutannya.
Menurutnya, Pemerintah Kota Blitar menyambut kebijakan tersebut sebagai peluang memperkuat fondasi kemandirian ekonomi daerah. Ia menuturkan bahwa kunci keberhasilan KKMP terletak pada kecepatan implementasi, terutama dalam penyediaan infrastruktur fisik yang memadai. “Gerai dan gudang bukan sekadar bangunan, tetapi simpul logistik dan etalase produk unggulan masyarakat,” ucapnya.
Dalam rakor itu, Mas Ibin meminta seluruh anggota satgas memastikan lokasi pembangunan benar-benar strategis serta desainnya fungsional. Proses pengadaan dan pembangunan diminta menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas secara ketat agar tidak memunculkan hambatan birokratis.
Ia menegaskan rakor harus menghasilkan keputusan konkret, pembagian tugas jelas, dan target waktu realistis untuk setiap tahapan pekerjaan, mulai dari pembebasan lahan hingga tahap finishing. “Kita harus menghindari hambatan birokrasi yang dapat menunda pekerjaan ini,” katanya.
Mas Ibin juga mengingatkan kembali filosofi KKMP sebagai gerakan ekonomi berbasis gotong royong untuk meningkatkan daya saing produk lokal, menstabilkan harga kebutuhan pokok, dan membuka lapangan kerja baru di tingkat kelurahan. Ia menilai gerai dan gudang yang kokoh akan menjamin stabilitas bisnis koperasi, sekaligus memperluas jangkauan pasar produk lokal Kota Blitar.
Pada sisi lain, ia mengakui tantangan percepatan akan muncul, mulai dari keterbatasan anggaran hingga persoalan teknis dan koordinasi lintas sektor. Namun pembentukan satgas, lanjutnya, menjadi langkah strategis sebagai mesin pendorong yang solid untuk menyelesaikan setiap persoalan di lapangan. “Pemerintah Kota Blitar berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik kebijakan, alokasi anggaran, maupun kemudahan perizinan,” tegasnya.
Ia meminta Dinas terkait bergerak cepat memberikan asistensi teknis, sementara perangkat kelurahan diminta menjadi garda terdepan dalam pengawasan serta pemanfaatan aset fisik koperasi. “Dengan kerja keras dan semangat kebersamaan ‘Merah Putih’, saya yakin pembangunan fisik KKMP dapat selesai tepat waktu,” ujarnya.

Dibangun PT Agrinas, Didampingi Kodim 0808
Usai rakor, saat diwawancarai awak media, Wali Kota Blitar Mas Ibin menyampaikan keterangan tambahan mengenai proses pembangunan gerai dan gudang KKMP. Ia menjelaskan bahwa seluruh pembangunan gerai dilaksanakan oleh PT Agrinas, perusahaan BUMN yang turut difasilitasi Kodim 0808/Blitar. Pemerintah kota, kata dia, bertugas memastikan kesiapan lahan serta dukungan administratif.
“Karena 21 gerai ini dibangun oleh PT Agrinas dan difasilitasi Kodim, saya mengajak seluruh pengurus dan anggota koperasi ikut nyengkuyung pembangunan ini,” ucapnya. Ia menekankan bahwa pembangunan tersebut pada akhirnya akan kembali menjadi aset ekonomi bagi koperasi sendiri.
Menurutnya, dari 21 lokasi koperasi, sekitar 20 gedung telah diboplang atau memasuki tahap awal pembangunan. Beberapa lahan masih dicari agar sesuai standar minimal kebutuhan PT Agrinas. “Standarnya paling tidak 1.000 meter dan harus berada di lokasi strategis karena nanti modelnya gerai sekaligus pergudangan,” terangnya.
Gerai Tlumpu Jadi Lokasi Percontohan Nasional
Baca Juga : Dalam 24 Jam, Kota Batu Dilanda Longsor di Empat Titik akibat Hujan Intensitas Tinggi
Salah satu proyek penting adalah pembangunan gerai KKMP di Kelurahan Tlumpu yang berlokasi berdampingan dengan area Blitar Trade Center (BTC). Wali Kota menjelaskan bahwa Standort Tlumpu diproyeksikan menjadi gerai koperasi berskala nasional bahkan internasional.
“Yang Tlumpu ini kekhususan karena di situ juga dibangun pusat perdagangan berupa BTC. Koperasi akan menjadi pelaku perdagangan antar daerah, antar pulau, bahkan ekspor,” ujarnya. Ia menyebut gerai tersebut kelak menjadi percontohan koperasi perdagangan ekspor-impor berbasis kelurahan.
Business Plan Disiapkan, Produk Unggulan Masuk Gerai Premium
Wali Kota menegaskan bahwa target pembangunan seluruh gerai dan gudang di 21 kelurahan insyaallah dapat tercapai. Pemkot kini mulai mematangkan business plan koperasi agar tidak hanya berjalan, tetapi mampu berkembang menjadi mesin ekonomi kelurahan.
“Koperasi tidak hanya menjual barang kebutuhan pokok. Tetapi juga bisa mobile, perdagangan antar daerah, antar pulau, ekspor,” katanya. Ia bahkan membuka peluang agar koperasi dapat menangani produk bernilai premium.
Salah satu rencana ialah memberikan ruang branding koperasi di kawasan strategis depan SMA 1 Blitar. Gerai tersebut disiapkan sebagai toko premium untuk produk bernilai tinggi, seperti blacktone, musang king, dan komoditas durian unggulan bernilai jutaan rupiah. “Kalau koperasi bisa menjual produk level menengah ke atas, ini akan menjadi menarik. Koperasi kita tidak hanya domestik, tapi bisa elit,” tambah Mas Ibin.

Libatkan Pemuda sebagai Penggerak Sistem dan Tata Kelola
Lebih jauh, Wali Kota memastikan bahwa koperasi Merah Putih akan melibatkan generasi muda sebagai tenaga penggerak. Menurutnya, sistem dan tata kelola koperasi harus dibangun dengan pola baru yang membutuhkan SDM adaptif dan cepat belajar.
“Saya bilang, kalau melatih dan mendidik itu harusnya yang muda. Business plan, sistem, pola kerja—yang muda membentuknya lebih mudah,” katanya. Ia meminta agar pengurus koperasi berasal dari kalangan pemuda dan diberikan pelatihan manajemen serta tata kelola secara intensif.
Mas Ibin menutup keterangannya dengan optimisme bahwa KKMP akan menjadi ikon baru kemandirian ekonomi Kota Blitar. “Dengan dukungan semua pihak, gerai dan gudang koperasi di 21 kelurahan akan berdiri, dan koperasi Merah Putih akan menjadi kekuatan ekonomi baru bagi warga kota,” tandasnya.
