Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Sebelum Transjatim Beroperasi, DPRD Kota Malang Minta Ada Kajian Jalur Rawan Macet

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Dede Nana

14 - Sep - 2025, 18:57

Placeholder
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Arief Nurakhmadi.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES - DPRD Kota Malang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyusun kajian khusus soal jalur rawan macet. Hal ini bertujuan untuk mendukung operasional Bus Transjatim koridor Malang Raya.

Informasi yang didapat JatimTIMES, moda transportasi publik itu rencananya akan mulai beroperasi pada Oktober mendatang. Kajian tersebut nantinya bisa memuat sejumlah elemen yang dapat berpengaruh pada kelancaran arus lalu-lintas. 

Baca Juga : Pengelola Kawasan Gunung Bromo Cari Identitas Wisatawan Penerbang Paralayang

"Pemkot Malang bisa membuat usulan berbasis kajian. Mulai dari kondisi lebar jalan, jalur yang rawan macet, hingga kebutuhan konsumen terhadap angkutan umum. Hal ini kan bisa menjadi masukan bagi Pemprov selaku pihak yang berwenang mengoperasikan Transjatim," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi.

Sebagai informasi rencananya, armada bus Transjatim akan singgah di dua terminal di Kota Malang, yakni Terminal Landungsari, Kecamatan Lowokwaru dan Terminal Hamid Rusdi di Kecamatan Kedungkandang. 

Kendati demikian, sampai saat ini masih belum dapat dipastikan soal rute yang akan dilalui Bus Transjatim di Kota Malang. Hanya saja berdasarkan pantauan lapangan, Terminal Landungsari menjadi salah satu titik dengan lalu-lintas terpadat di Kota Malang. 

Adanya beberapa kampus di sekitar kawasan tersebut hingga Jalan MT Haryono, membuat aktivitas di lokasi tersebut cenderung tinggi. Baik masyarakat Kota Malang maupun mahasiswa. 

Kemacetan menuju Terminal Landungsari kerap terjadi di Jalan Gajayana hingga lampu merah pertigaan Dinoyo. Titik macet juga sering muncul di kawasan simpang Universitas Brawijaya dan Jalan Soekarno-Hatta.

Sementara itu, menuju Terminal Hamid Rusdi, jalur rawan macet biasanya terjadi di flyover Mergosono. Selain itu, penumpukan kedaraan juga masih kerap terjadi di sekitar Jembatan Kedungkandang, serta di Jembatan Sawojajar. 

Dito mengatakan, kajian-kajian tersebut juga dapat mendukung upaya integrasi antar moda transportasi. Salah satunya, yakni rencana melibatkan angkutan kota (angkot) sebagai feeder atau angkutan pengumpan.

Baca Juga : Puncak Batu Tulis Jadi Pelopor Jalur Pendakian Zero Waste di Pegunungan Kawi

Yang menghubungkan masyarakat dengan titik pemberhentian Bus Transjatim. Menurut Dito, integrasi layanan transportasi publik diharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. 

Selain jalur dan feeder, Dito juga menilai Pemkot Malang dapat menyiapkan fasilitas penunjang berupa gedung parkir di kawasan strategis. Fasilitas tersebut nantinya terkoneksi dengan rute Bus Trans Jatim untuk memudahkan mobilitas warga.

"Misalnya di Jalan Veteran dan Jalan Soekarno Hatta. Kalau ada masyarakat yang mau ke Kayutangan, mereka bisa memarkir kendaraan lalu melanjutkan perjalanan menggunakan bus," paparnya.

Ditambahkannya, jika operasional Transjatim ditopang dengan skema yang matang, masyarakat akan memiliki alternatif transportasi yang layak. Di sisi lain, keberadaan sopir angkot juga tetap diperhatikan dalam sistem transportasi terintegrasi.

"Ini kebutuhan urgen. Kami mengharapkan masyarakat mendapatkan kemudahan," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan dprd kota malang bus transjatim jalur rawan macer kota malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Kediri Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Dede Nana