JATIMTIMES - Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih setahun setelah dilantik. Salah satu yang terkena perombakan adalah Budi Gunawan, yang dicopot dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Posisi yang ditinggalkan Budi Gunawan kini untuk sementara diisi oleh Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menko Polhukam ad interim.
Selain pergantian Menko Polhukam, Prabowo juga mengganti sejumlah menteri lain, yakni Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi), Dito Ariotedjo (Menpora), dan Abdul Kadir Karding (Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa masih ada dua kursi kosong, yakni Menko Polhukam dan Menpora. "Bapak Presiden Prabowo belum menunjuk secara definitif siapa yang akan beliau tugaskan menjadi Menko Polhukam, sehingga untuk sementara waktu beliau akan menunjuk ad interim untuk menjabat sebagai Menko Polkam," katanya.
Prasetyo menjelaskan, pejabat ad interim hanya bersifat sementara hingga Presiden menunjuk menteri definitif. "Tunggu, nanti diumumkan," imbuhnya.
"Tunggu dulu, ini kan sebelum ditandatangani kan kita nggak berani menyampaikan," tambah Prasetyo.
Baca Juga : Menpora Baru Belum Dilantik, Ini Penjelasan Istana
Muncul dugaan bahwa pencopotan Budi Gunawan berkaitan dengan kerusuhan yang belakangan terjadi. Namun, Prasetyo membantah hal tersebut. "Tidak ada, tidak ada kemudian karena sesuatu hal yang sangat spesifik begitu. Ini kan semua bagian dari evaluasinya itu kan menyeluruh," jelasnya.
Prasetyo menegaskan bahwa reshuffle kabinet dilakukan sebagai hasil dari evaluasi menyeluruh Presiden Prabowo terhadap kinerja para menterinya.