Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Wisata

7 Fakta Gunung Everest, Mengagumkan hingga Menyimpan Berbagai Misteri

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

28 - Jul - 2023, 14:11

Placeholder
Ada ratusan jenazah tergetelak begitu saja di Everest. (Foto: Twitter)

JATIMTIMES - Sebagai gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest pasti menjadi gunung impian bagi mayoritas pendaki. Puncak tertinggi di dunia tersebut pertama kali dicapai oleh Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 29 Mei 1953.

Kini, berkat kemajuan infrastruktur dan teknologi, sudah semakin banyak pendaki yang berhasil mencapai puncaknya. Jika kalian tertarik ingin mengunjungi gunung ini, simak dulu beberapa fakta-fakta menarik Gunung Everest, dikutip dari utas yang dibagikan akun Twitter Penulis dan pendiri Faktabahasa Erlangga Greschinov, pada Jumat (28/7/2023). 

Baca Juga : LDA Keraton Surakarta Kukuhkan Pertapaan Panembahan Senopati di Blitar sebagai Situs Cagar Budaya

1. Everest merupakan gunung tertinggi di dunia

Gunung ini tingginya mencapai 8.848 m dpl. Letaknya ada di perbatasan antara Nepal dan Cina (Tibet). Gunung ini terbentuk dari benturan lempeng India dengan Asia. Benturan ini masih terjadi dan membuat Himalaya semakin tinggi 5 mm setiap tahunnya.

2. Gunung Everest awalnya tidak disebut Everest

Dalam bahasa Tibet gunung ini awalnya disebut Chomolungma atau yang berarti "ibu suci". Dalam bahasa Nepal disebut Sagarmatha yang bermakna "dewi langit". Nama Everest sendiri diambil dari nama seorang pengamat Inggris bernama Sir George Everest.

3. Baru berhasil didaki kali pertama pada tahun 1953 

Pendaki dari Selandia Baru dan Sherpa bernama Edmund Hillary dan Tenzing Norgay merupakan orang pertama yang tercatat berhasil mendaki gunung ini. Sebelum itu ada orang yang berupaya mendakinya tapi gagal karena medan dan permasalahan oksigen.

4. Gunung Everest memiliki death zone

Bagian atas Gunung Everest merupakan area dengan kadar oksigen yang sangat tipis dan tidak bisa dijangkau manusia kecuali dengan tabung oksigen. Permasalahannya, tabung oksigen itu terbatas dan hanya bisa bertahan sekitar 7 jam saja.

Bayangin jika kamu masih di atas Everest, tapi tabung oksigennya sudah menipis, belum lagi risiko datangnya longsor atau badai salju. Bakalan sekacau apa itu kondisinya. Pantaslah mendaki Everest dijuluki "perjuangan antara hidup dan mati".

Rute pendakian Gunung Everest. (Foto: Twitter(

                                                                       Rute pendakian Gunung Everest. (Foto: Twitter)

 

5. Ada ratusan jenazah tergetelak begitu saja di Everest

Pendakian Everest sangat berbahaya, termasuk bagi pendaki berpengalaman sekalipun. Itulah mengapa ada banyak jasad tak bernyawa saat kita memasuki death zone Everest. Seakan setiap pendaki diberikan "peringatan".

6. Tidak bisa sembarangan dalam mendaki Everest 

Dimulai dari Kathmandu kita naik pesawat ke Lukla, baru dari sana marching sampai ke kaki Gunung Everest, menuju Camp III. Di Camp III pendaki harus melakukan aklimatisasi dulu (membiasakan diri dengan iklim dan lingkungan selama beberapa hari).

Baca Juga : Rekomendasi Produk Gabag untuk Bayi

7. Mendaki Gunung Everest tidaklah murah

Rata-rata uang yang dihabiskan mencapai $58.000 dolar (atau sekitar Rp 870 juta), mulai dari perizinan, perlengkapan, akomodasi, dan persiapan. Jadi bisa disimpulkan perjalanan ke Gunung Everest berbahaya, mahal pula. Namun tentu saja pemandangan dan pengalaman bisa terbayar tuntas jika berhasil menaklukkannya. 


Topik

Wisata gunung everest gunung tertinggi di dunia fakta gunung everest



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Kediri Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana

Wisata

Artikel terkait di Wisata