Toko Kelontong di Bakung Blitar Selatan Porak-poranda, Maling Gondol Elpiji dan Rokok
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Nurlayla Ratri
15 - Sep - 2025, 04:25
JATIMTIMES – Aksi pencurian kembali menghantui wilayah Blitar Selatan. Sebuah toko kelontong milik Claudio Vonda Romadhon di Desa Bakung, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, porak-poranda setelah disatroni maling pada Senin (15 September 2025) dini hari. Pelaku berhasil menggasak delapan tabung elpiji ukuran tiga kilogram serta 10 slop rokok dari dalam toko.
Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 WIB. Pagi itu, Wahyu Ida Laila, istri pemilik toko, datang untuk membuka dagangan. Namun langkahnya mendadak terhenti saat melihat pintu harmonika toko sudah dalam kondisi terbuka. Gembok yang biasanya terpasang pun hilang. Dengan rasa curiga, ia segera memanggil suaminya untuk mengecek lebih jauh ke dalam toko.
Baca Juga : Unisba Blitar: 22 Tahun Membangun Pendidikan Berbasis Akhlak dan Inovasi
Benar saja, pemandangan di dalam membuat pasangan suami-istri itu terperanjat. Etalase kaca yang biasanya penuh dengan rokok terlihat kosong di beberapa bagian. Tabung-tabung gas yang biasa ditumpuk rapi di sudut ruangan juga lenyap. Kondisi toko berantakan, barang dagangan berserakan seperti habis disisir tangan jahil.
Tanpa menunggu lama, Claudio langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Binangun. Polisi yang datang ke lokasi menemukan fakta mencengangkan: pintu harmonika terbuka satu daun, sementara gembok toko benar-benar raib. Diduga kuat pelaku membobol kunci di malam hari ketika situasi sepi.
Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan pencurian tersebut. Ia menyebutkan bahwa polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan awal dari korban. “Petugas Polsek sudah cek ke lokasi. Gembok pintu toko hilang. Posisi pintu harmonika toko sudah terbuka satu daun,” jelasnya.
Putut juga menerangkan, toko tersebut dalam kondisi kosong saat malam. Pemilik tinggal di rumah yang jaraknya sekitar satu kilometer dari lokasi. Artinya, ketika toko tutup, tidak ada penjaga yang mengawasi. “Ketika tutup, posisi toko dikunci dari luar. Untuk barang yang hilang delapan unit tabung elpiji tiga kilogram kosong dan sekitar 10 slop rokok. Kasusnya masih dalam penyelidikan,” ujar Putut.
Baca Juga : Dari Amangkurat II hingga Perisai Terakhir Amangkurat III: Jejak Ingabehi Katawangan, Penguasa Kediri
Dugaan sementara, pelaku melakukan aksinya dengan tenang karena situasi sekitar sepi. Minimnya penerangan jalan di kawasan itu membuat gerak-gerik maling sulit terpantau.
Kerugian korban ditaksir jutaan rupiah. Polisi masih memburu pelaku dan melacak jejak lewat CCTV serta saksi. Warga diminta lebih waspada, terutama pemilik toko tanpa penjagaan.