DPKPCK Kabupaten Malang Terapkan Metode Bioball Pada Pembangunan Jamban Keluarga Tak Mampu
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
13 - Sep - 2025, 07:41
JATIMTIMES - Rumah warga tidak mampu turut menjadi sasaran realisasi pembangunan jamban keluarga oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang. Pada realisasinya, DPKPCK Kabupaten Malang turut menggunakan metode bioball dalam pembangunan jamban keluarga tersebut.
Metode tersebut juga diterapkan di kediaman warga Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang bernama Pono. Sebelum pembangunan direalisasikan, Pono sempat menggunakan media tanah yang dilubangi atau jamban cubluk untuk buang air besar. Namun, di tahun 2025, DPKPCK Kabupaten Malang telah membangun jamban bagi Pono sekeluarga. Yakni dengan metode bioball.
Baca Juga : Dispendukcapil Kabupaten Malang Luncurkan Biduk Cinta, Percepat Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran
"Pada metode ini, ada tiga ruang saringan untuk tangki septik," terang Kepala DPKPCK Kabupaten Malang Budiar kepada JatimTIMES, saat ditemui ketika melakukan peninjauan realisasi pembangunan jamban keluarga di kediaman Pono pada kesempatan belum lama ini.
Dari tiga tangki septik tersebut, disampaikan Budiar, dua di antaranya dimanfaatkan untuk filter bioball. "Dari tiga tangki septik tersebut, pengolahannya menggunakan bioball pada dua tangkinya. Sehingga air (limbah) menjadi jernih karena juga ada tawasnya," ujarnya.
Merujuk pada beberapa sumber, bioball adalah media filter biologis berbentuk bola. Fungsinya sebagai rumah bagi bakteri baik untuk mengurai kotoran dan zat berbahaya dalam air. Sehingga dapat menjaga sistem pengolahan limbah agar tetap bersih dan sehat.
Bioball berbentuk bulat dan memiliki banyak rongga serta permukaan yang cukup luas. Sehingga memungkinkan bakteri menguntungkan untuk tumbuh dan berkembang biak secara alami.
"Setelah dari tangki septik kemudian filterisasi masuk ke sumur resapan. Limbah yang ke sumur resapan tersebut otomatis sudah terolah karena ada bioball," ujar Budiar.
Baca Juga : KUA-PPAS 2026 Kota Batu Disetujui, Rencana Belanja Rp1,18 Triliun
Di sisi lain, Pono mengaku sangat berterimakasih atas bantuan yang telah direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang tersebut. Kini, pria kelahiran 1972 tersebut mengaku keluarganya tidak perlu ribet lagi untuk buang air besar.
"Senang sudah dibantu, matur nuwun Pak Bupati (Malang) karena saya sudah diberi bantuan jamban keluarga," pungkas pria 53 tahun tersebut.