Dinkes Kota Malang Sepelekan Permohonan Bantuan Tenaga Medis dari Masyarakat

Reporter

Hendra Saputra

13 - Sep - 2025, 10:28

Tiga orang tenaga medis dari Universitas Negeri Malang yang standby pada gelaran FIK Run 2025 (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Ajang olahraga yang tergelar sukses dengan ratusan peserta ternodai dengan tidak hadirnya tim kesehatan dan ambulans dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Ambulans dan tenaga medis hanya dibantu dari salah satu universitas ternama di Malang.

Penanggung jawab kegiatan, Muslimin mengaku sangat kecewa dengan Dinas Kesehatan Kota Malang yang dianggap menyepelekan permohonan dari masyarakat. Padahal, pihaknya telah berkirim surat sejak 28 Agustus 2025.

Baca Juga : Bhayangkari Jatim Peduli, Jenguk Anggota Polresta Malang Kota Korban Demo, Dua Pekan Dirawat di RSSA

 

“Surat permohonan ambulans dan tenaga medis telah kami kirimkan sejak 28 Agustus lalu. Dan kegiatan digelar 13 September 2025,” kata Muslimin, Sabtu (13/9/2025). 

Muslimin menjelaskan bahwa pihaknya menunggu ambulans dan tenaga medis dari Dinkes Kota Malang sejak pukul 05.00 WIB. Dan pada surat permohonan tersebut, tertera ambulans dan tenaga medis dapat hadir sekira pukul 06.00 hingga 11.00 WIB. 

“Nyatanya dari start sampai peserta finish tidak ada satupun tenaga medis bahkan ambulans dari Dinkes Kota Malang. Menurut kami ini menyepelekan permohonan dari masyarakat,” keluh Muslimin. 

Muslimin menilai bahwa event olahraga sangat membutuhkan tenaga medis. Beruntung, pihaknya dibantu oleh tenaga medis dari internal kampus. 

“Tapi event ini pesertanya ratusan dan membutuhkan tambahan tenaga medis. Kami tidak mungkin hanya mengandalkan dari internal kampus. Jujur kami sangat kecewa,” ungkap Muslimin. 

Berdasarkan pantauan media ini, ambulans dan tenaga medis dari Dinkes Kota Malang baru tiba di lokasi event sekitar pukul 07.00 WIB. Atau kedatangannya setelah seluruh peserta telah tiba di titik finish. 

Itu pun, ambulans tidak langsung ke lokasi event. Ambulans terparkir di seberang lokasi event dan tidak standby seperti tenaga medis lain yang diminta perbantuan saat event. 

“Padahal tadi peserta lari ada yang membutuhkan tenaga medis. Menurut kami, Dinkes Kota Malang sangat tidak profesional dan sudah seharusnya mendapatkan evaluasi,” tukas Muslimin. 

Baca Juga : Pencurian Helm Terekam CCTV di Area Parkir Kota Malang, Wajah Pelaku Terlihat Jelas

 

Sementara itu, Agus Widodo, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kota Malang mengakui kesalahan yang dilakukan internalnya. Ia menjelaskan bahwa surat penugasan kepada tim kesehatan (timkes) terlewat.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan timkes kami untuk giat tersebut. Ini karena surat penugasannya ketllisut tidak tersampaikan, sekali lagi mohon maaf atas kealfaan kami,” kata Agus melalui pesan singkat WhatsApp.

Namun di sisi lain, tim kesehatan yang dikirim ke event tersebut mengaku belum sama sekali mendapatkan surat tugas dari Dinas Kesehatan Kota Malang. Mereka justru mengaku baru mendapatkan informasi sekitar pukul 5.30 dan 6.00 WIB.

“Baru dikabari jam 6 tadi. Kami juga kaget kok (ada acara, red) mendadak dikabari, biasanya sehari sebelumnya,” ungkap salah satu tim kesehatan yang enggan disebutkan namanya.

“Kami juga tidak mungkin telat jika memang ada suratnya. Buktinya kami baru dikabari tadi pagi, kami langsung berangkat,” ungkap salah satu tim kesehatan beda ambulans.