DPRD Jombang Sidak Proyek Rp 4,1 Miliar Puskesmas Keboan, Temuannya Bikin Kaget
24 - Jul - 2025, 05:49
JATIMTIMES - Proyek Puskesmas Keboan mendapat inspeksi mendadak (sidak) dari Komisi C DPRD Jombang. Proyek strategi daerah (PSD) senilai Rp 4,1 miliar ini ditemukan jauh dari selesai padahal batas kontrak telah mendekati habis.
Rombongan Komisi C ini awalnya mengecek pengerjaan di lantai satu Puskesmas Keboan. Lantai dasar ini sudah mulai ada pengecatan pada dinding, namun kondisi lantai belum terpasang kramik.
Baca Juga : Kapal Cepat Banyuwangi - Denpasar Mulai Berlayar, DPRD Jatim Tekankan Aspek Keselamatan
Temuan cukup mengagetkan ketika para anggota dewan mengecek kondisi proyek di lantai dua. Benar saja, pembangunan di lantai dua terlihat jauh dari selesai. Bagian dinding keliling masih terlihat susunan bata merah tanpa diplaster. Sedangkan, dasar lantai masih berupa cor.
"Lantai dua belum selesai, ini sangat jomplang dengan klaim progres 79 persen," kata Ketua Komisi C M Zahrul Jihad kepada wartawan di lokasi, Kamis (24/7/2025).
Hal yang sama dilontarkan Anggota Komisi C Syaifulah. Menurutnya, proyek pembangunan Puskemas Keboan ini mengalami minus 15% dari target yang ditentukan. Dengan sisa waktu beberapa minggu, ia pesimis proyek senilai Rp 4,1 miliar ini tuntas tepat waktu.
"Proyek ini bersifat strategis. Masyarakat menunggu layanan yang lebih baik, tapi progres fisik tidak sesuai ekspektasi. Kami pastikan proyek ini tak akan selesai tepat waktu," ucapnya.
Karena itu, Syaifulah meminta dinas teknis mengevaluasi total peran konsultan pengawas. Menurutnya, pengawasan ketat sejak awal dapat mencegah deviasi proyek tersebut.
Baca Juga : Setoran Dividen Terus Menurun, Komisi C DPRD Jatim Desak Pemprov Evaluasi BUMD
"Konsultan pengawas tidak menjalankan fungsi secara optimal. Kalau dari awal pengawasan berjalan ketat, keterlambatan tidak separah ini," tandasnya.
Sementara, Direktur CV Renno Abadi, Hadi Prayitno menyampaikan bahwa progres pekerjaan saat ini telah mencapai 79% dan telah memasuki tahap finishing. Ia menyebut keterlambatan disebabkan kendala internal perusahaan.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Jombang untuk pengajuan tambahan waktu. Tidak ada pekerjaan yang disubkontrakkan, semua dikerjakan langsung," terangnya.
